
Seiring perkembangan teknologi pembuatan bahan kulit sintetik pelapis interior mobil, bermunculan motif dan jenis bahan yang menawarkan diferensiasi yang unik.
Salah satu yang baru adalah bahan kulit sintetik yang disebut microfiber.
Disebut microfiber lantaran, “Benang yang digunakan mengandung bahan fiber yang kuat dan lentur,” terang Juliawan Wahjoepramono, pemilik merek Lederlux, Euroleder dan Oriileder, penyedia bahan kulit sintetik dan microfiber.
Kalau pada umumnya, bahan kulit sintetik biasa punya lapisan kain di bagian bawahnya (backing cloth), tapi tidak dengan bahan microfiber.
“Dengan tebal yang sama dengan kulit sintetik, microfiber punya tekstur dan feeling yang sangat mirip dengan kulit karena tidak dilapisi bahan kain di baliknya,” kata Wenwen, panggilan akrabnya.
Secara tekstur bahan microfiber bisa mirip sekali dengan kulit, namun tentu ada pembeda yang kentara. Bahan microfiber tak mempunyai aroma yang khas seperti kulit.
Kalau pada umumnya, bahan kulit sintetik biasa punya lapisan kain di bagian bawahnya (backing cloth), tapi tidak dengan bahan microfiber.
“Dengan tebal yang sama dengan kulit sintetik, microfiber punya tekstur dan feeling yang sangat mirip dengan kulit karena tidak dilapisi bahan kain di baliknya,” kata Wenwen, panggilan akrabnya.
Secara tekstur bahan microfiber bisa mirip sekali dengan kulit, namun tentu ada pembeda yang kentara. Bahan microfiber tak mempunyai aroma yang khas seperti kulit.
Nah, lantaran diposisikan berada di atas jenis bahan sintetik biasa, dan teknologi baru, “Harganya sekitar 30% lebih mahal dibandingkan kulit sintetik biasa, namun lebih ekonomis dibandingkan bahan kulit asli